Ketika stress!
who is the winner!! Logika Or Perasaan?
who is the winner!! Logika Or Perasaan?
Setiap
insan manusia pasti memiliki suatu masalah dan punya cara untuk mencari sebuah
solusi. Meskipun setiap masalah ada jalan keluar namun dalam mencari sebuah
jawaban kadang-kadang seseorang mengalami
hal-hal yang tidak menyenangkan, bahkan
tak jarang pikiran dan perasaan akhirnya membuat kita menjadi stress dan
paranoid karena memikirkan masalah tersebut. Disaat stress itulah, logika dan
Perasaan berperan besar dalam menyelesaikanya.
Suatu hal yang harus digaris bawahi bahwa pada
dasarnya ketika kalian mengalami stress itu
merupakan suatu proses pendewasaan diri karena kalian sedang menghadapi
tantangan hidup berupa tuntutan, peluang dan masalah hidup tingkat lanjut yang
harus kalian lalui. Tingkat kedewasaan seseorang juga dapat dinilai dari
sejauh mana kalian dapat menyelesaikan masalah dengan baik, dan itulah dinamika
kehidupan.
Stress
dapat terpecahkan jika masalaah bisa teratasi dengan baik. Namun dalam
menghadapi masalah tersebut butuh yang namanya pengambialan keputusan dengan
baik pula. Menurut kalian mana yang lebih dipilih untuk menghadapi masalah
tersebut? LOGIKA atau PERASAAN?
Tahukah bahwa Sang Khalik memberikan logika dan
perasaan untuk saling bekerja sama sehingga menghasilkan sesuatu yang sempurna
seperti halnya menciptakan pria dan wanita. Keduanya sama - sama dibutuhkan dan
setara. Pikiran atau logika membantu kalian untuk menganalisa informasi dan
fakta - fakta yang ada sebelum menuju sebuah kesimpulan dan perasaan membantu
anda untuk peka terhadap setiap keputusan atau kesimpulan atas sebuah informasi
untuk menuntun anda menuju langkah selanjutnya.
Saat dihadapkan
pada suatu masalah, biasanya manusia lebih dominan menggunakan hati ketimbang
logika untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan faktanya, 80% orang
mengambil keputusan dengan perasaan mereka, dan selebihnya dengan logika.Sebenarnya
apa sih sisi negatif dan positif antara hati yang pastinya terkait dengan
namanya perasaan ataupun logika yang disebut juga dengan akal sehat?
Bila kita lebih
memilih menggunakan hati atau perasaan ketimbang logika dalam menyelesaikan
masalah atau pun menjalani sesuatu, yang akan terjadi biasanya justru hal-hal
yang bersifat negatif. Karena perasaan itu berkaitan dengan hati nurani yang
bersifat subjektif. Dan tidak semua hal bisa dikatakan benar dan sudah sesuai
jalur bila kita menggunakan perasaan ketimbang logika yang sudah jelas-jelas
nyata adanya.
Sisi positif :
Di saat kamu menggunakan logika, maka kamu bisa memutuskan sesuatu
dengan cara yang benar, membela yang benar, memilih yang baik demi sebuah
kebaikan, adil dan bijaksana. Yang tentunya akan membawa kebahagiaan untuk kamu
dan orang lain dalam jangka panjang.
Namun ketika kamu lebih mengedepankan hati dan perasaan, gunakanlah
dengan sebaik-baiknya untuk menolong sesama, membangun religi, melindungi dan
membantu yang lemah terhadap sesama. Dalam hal ini tentu hati nurani kamu akan
tergugah, serta menjauhkan kamu dari rasa bengis dan kejam.
Sisi negatif :
Di saat kamu menggunakan logika secara berlebihan, maka kamu akan
bersikap egois, hati nurani kamu akan tertutup, tidak percaya akan adanya
Tuhan, melanggar moral dan tidak ada rasa iba dan belas kasihan terhadap
sesama.
Ketika kamu juga terlalu menggunakan hati dan perasaan, maka kamu tidak
dapat memutuskan dan memilih secara objektif, mana yang benar dan mana yang
salah. Keputusan hanya didasarkan suka atau tidak suka.
Gunakanlah logika dan perasaan hati
secara seimbang. Kapan kamu harus memakai perasaan dan kapan kamu harus memakai
logika. Ketika kamu memutuskan sesuatu dengan menggunakan perasaan, maka
tumbuhkan juga logika untuk dapat memilih dan memutuskan secara baik dan adil.
Intinya, pikirkanlah segala sesuatu
yang kamu lakukan di saat ini untuk dampaknya dalam jangka panjang ke depan
nanti. Jangan semata karena mengandalkan hati maka logika jadi tersingkirkan
begitu saja. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa logika dan perasaan itu
saling berhubungan dan sangat mempengaruhi juga mengatur keputusan jalan hidup
seseorang juga mengenai pertanggung jawaban moral kepada Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar