Question :
Saya sudah
berumur 21 tahun, tapi kebiasaan menggigit dan merusak kuku tidak bisa saya
hilangkan. Apalagi ketika saya merasa
terancam atau dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Sudah beberapa kali mencoba untuk
meninggalkan hal tersebut, akan tetapi dalam waktu tertentu kebiasaan itu
kembali lagi. Adakah solusi untuk menghentikan kebiasaan buruk itu? ---
Trimakasih J.
Ayuk, Gresik.
Answer :
Menggigit
kuku itu merupakan kebiasaan yang wajar dilakukan pada anak yang memasuki masa
oral. Masa oral yakni ketika bayi baru
lahir sampai umur 1-2 tahun, yang mana memang semua kepusan berada pada mulut
(oral). Akan tetapi jika kebiasaan menggigit kuku sudah lebih dari 3 tahun,
perlu diwaspadai. Pada dasarnya kebiasaan
tersebut bukan hanya membahayakan kuku, tetapi juga tidak baik untuk kesehatan
karena dapat secara potensial menyebar bakteri jahat.
Sebagian
besar masyarakat saat ini masih menganggap perilaku menggigit kuku hanyalah
suatu kebiasaan buruk namun tidak terlalu membahayakan. Akan tetapi, pandangan
ini semestinya diubah. Para ahli kesehatan jiwa atau psikiater di Amerika
Serikat kini sudah menilai perilaku menggigit kuku sebagai hal yang mesti
dicermati dan diwaspadai. Seperti
dilaporkan Medicaldaily, lembaga kesehatan jiwa American Psychiatric
Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) mulai
tahun depan akan mengkategorikan kebiasaan menggigit kuku sebagai salah satu
ciri-ciri gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Kebiasaan
menggigit kuku lebih umum terjadi pada perempuan. Sekitar 33% anak-anak berusia
7 sampai 10 tahun punya kebiasaan menggigit kuku. Pada saat menginjak remaja, kebiasaan ini
berkurang, dan kebanyakan mereka berhenti menggigit kuku pada usia 30-an. Jika
belum bisa berhenti juga, artinya kebiasaan mengigit kuku ini bisa
diasosiasikan dengan ketidakmampuan penderita mengatasi Impuls Control
Disorder, sehingga rentan terhadap gangguan OCD.
Untuk mengatasi
hal tersebut, berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk
menghentikan kebiasaan buruk tersebut:
1. Gunting kuku
secara rutin hingga batas tidak bisa digigit. Sediakan gunting kuku di tas
sehingga ketika ada kutikula kuku yang mengganggu bisa langsung dipotong,
bukannya digigit.
2. Memakai
kuteks. Rasa kuteks tidak enak di lidah dan akan mengurangi keinginan untuk
menggigitnya.
3. Memberikan
aktivitas pada jari yang menyenakan, misalnya memainkan Handphone. Bisa juga memberikan
aktivitas mengunyah pada mulut, misalkan dengan mengunyah permen karet.
4. Menurunkan kecemasan. Menggigit kuku
merupakan kegiatan yang reflek apalagi ketika mengalami strees dan kegelisahan
datang, oleh karena itu mencoba untuk dapat mengendalikan kecemasan dalam diri. Dalam waktu yang singkat dapat berupa
relaksasi misalkan tarik nafas dengan dalam,
dapat juga melakukan perjalanan
yang menyenangkan.
5. Saat ingin
menggigit kuku, segera ingatkan diri kita untuk menghentikannya dengan
menggenggam tangan kita membentuk kepalan.
Link Post : http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/10/28/hati-hati-menggigit-kuku-bisa-jadi-ciri-ciri-ocd-603198.html
Link Post : http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/10/28/hati-hati-menggigit-kuku-bisa-jadi-ciri-ciri-ocd-603198.html